Puisi ini dipetik daripada kitab Virus-Virus Ukhuwwah oleh Abu 'Ashim Hisyam bin Abdul Qadir Uqdah
tahukah engkau, di mana ia bersemayam?
dialah saudaramu...ke mana ia melangkah?
sanggupkah matamu memandangnya?
sedang matanya tak sanggup menatapmu?
saudaramu hidup laksana sejarah
berjalan beriringan mengikuti langkahmu
tanpa bahasa yang dapat menyapa
bercucur air mata jika bersua
jika bumi menghimpitnya
hanya hatimu tempal mengadu
engkau bermurah hati tanpa pamrih
memupus duka nestapa yang ia derita
engkau memikul beban bertl tanggungannya
ketika letih pilu merasuk kedua bahunya
jika bumi menghimpitnya
hanya hatimu tempat mengadu
engkau selimutkan tirai di sekujur tubuhnya
ketika syaitan datang memperdayanya
engkau tersenyum bangga dengan ranum buah akhindit
engkau bahagia pula dengan kesuburan
ladang dunia saudaramu
jika bumi menghimpitnya
hanya hatimu tempat mengadu
No comments:
Post a Comment